Sunday, November 3, 2013

Roti yang Merakyat

Another WP Blog Post...

***

Bismillahirrahmanirrahiim…

Dari mulai awalnya menjadikan roti sebagai momok, sampai akhirnya berhasil bikin roti pertama, dan kemudian jadi kecanduan bikin roti. Hehe. Itu mungkin tahapan yang akan Anda lalui saat berurusan dengan roti.

Berhubung membuat roti biasanya butuh waktu yang lumayan lama dan menguras tenaga, saya biasanya pikir-pikir dulu dan menyiapkan diri sebelum membuat roti. Kebetulan satu hari dapat kesempatan lagi untuk belajar roti secara gratis lewat pesanan ibu mertua. Bunda pesan snack box dengan isi roti abon dan soes. Anggarannya nggak begitu leluasa, makanya saya langsung kepikiran dengan resep Roti Rakyatnya Mbak Rini Anggraini yang sempat seliweran di group FB NCC.

Selain baca resep, komentarnya juga saya telusuri satu per satu untuk memastikan nggak ada resep, bahan, atau cara yang terlewat atau salah. Maklum, pesenan booo *nekat.com*
Berikut resepnya ya…

Bahan Dasar:
  • 1 kg tepung terigu protein tinggi
  • 1/2 sdt Garam
  • 260 gr gula pasir
  • 100 gr margarin
  • 12 gr ragi instan
  • 600 ml air 560ml dg mixer
Cara Membuat:
  1. Campur terigu, gula, dan ragi. aduk rata. Masukan air sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis lalu masukan garam dan margarine.
  2. Uleni lagi sampai kalis 45 menit.
  3. Adonan di pukul dan banting sampai elastis.
  4. Diamkan adonan selama 50-60 menit sampai mengembang.
  5. Oles loyang dengan margarine.
  6. Potong aodonan 40g atau 50 gr (tergantung selera). Pipihkan. Beri isi. Bulatkan.
  7. Diamkan adonan selama 1 jam.
  8. Panggang adonan hingga berwarna kecoklatan.
  9. Setelah matang langsung angkat dan dinginkan di cooling rack. setelah dingin beri minyak sedikit untuk mengkilapkan bagian atas roti.
Pesanan Bunda 60 buah. Wakwaw… Kebayang dong nguleninnya berapa lama??! Saya memang sudah punya mixer buat mengulen roti. Tapi nggak bisa mengandalkan sepenuhnya euy… Mesinnya langsung berisik kalau mengulen roti lebih dari 10 menit. Saya hanya mengandalkan mixer ini untuk mencampur adonan. Setelah itu mulailah adegan “kekerasan” dengan si adonan. Kucek!! Banting!! Hehe.

Total saya bikin 1.5 kg tepung alias 3 batch adonan. Soalnya nggak berani mengulen langsung 1.5 kg tepung. Takut nggak rata dan tidak kalis sempurna. Oia, roti rakyat ini tidak menggunakan telur sama sekali. Teksturnya memang agak kering, tapi tetap lembuuut. Supaya lebih hemat, bagian atas roti juga tidak dioles telur. Saya hanya mengoles dengan susu UHT dan mengolesnya dengan margarin setelah matang supaya terlihat lebih mengkilap. Oia, hati-hati juga menempatkan kue ini (misalnya saat menyimpan), karena salah-salah bisa mengkerut karena roti ini benar-benar lembut.

Panggangan pertama kurang begitu memuaskan karena ada beberapa roti yang gosong bagian bawahnya. Batch kedua juga masih ada yang gosong. Alhamdulillah adonan batch ketiga sukses semua. Jadi juga 60 roti rakyat cantik nan murah meriah :) . Yang gosong dimakan sendiri aja, hehe. Berikut penampakannya:


Ngebayangin roti 1.5 kg tepung aja saya sudah capek, apalagi eksekusinya… Tapi setelah pesanan diantar rasanya semua rasa capek terlepas, apalagi melihat roti yang menul-menul seperti ini… :)

No comments:

Post a Comment