Thursday, October 31, 2013

My First Trial on... Kue Talam!!

Bismillahirrahmanirrahiim...

Saya adalah penggemar berat kue talam. Sekali makan kue talam minimal 5 biji, nggak boleh kurang. Oia, selain kue talam saya juga penggemar kue tradisional dengan tekstur yang mirip dengan kue talam. Misalnya... cenil, ongol-ongol, tape uli, wajik, biji salak, kue lapis, dkk. Aaaaa... Jadi tambah lapar :D

Nah, setelah "bosan" bereksperimen dengan kue ala barat, saya jadi ingin mulai mencoba membuat kue tradisional tersebut satu per satu supaya pengetahuan saya juga menjadi tambah luas *modus, padahal kan pingin jualan snack box yang isinya banyak terdiri dari kue tradisional, hehe*.

Percobaan pertama tentu saja dimulai dari kue yang pembuatannya paling mudah (dan ketersediaan bahan, tentunya...), yaitu Lapis Singkong atau Ongol-ongol. Sayang waktu itu tidak sempat difoto T_T. Nekat banget, percobaan pertama dipakai untuk jualan. Untung hasilnya oke :)
Percobaan kedua, saya naksir dengan kue talam. Masalahnya, kue talam biasanya memakai cetakan khusus yang disebut cucing. Setelah beli cucing, masalah kedua muncul... Ternyata cucing yang saya punya dan beli di pasar itu tidak aman buat makanan. Plastiknya lumer bo... Jadi ada yang menempel di bagian luar kue. Kuenya tetap saya makan sih... Soalnya sayang *sambil baca Bismillah dan Istighfar*... Akhirnya ngidam kue talam belum bisa terpenuhi.
Nah, semalam kayaknya rasa penasaran saya sudah sampai di ubun-ubun, hehe. Akhirnya dieksekusilah Kue Talam Ubi dari blog-nya Mbak Ricke dengan menggunakan cetakan yang biasa dipakai untuk cupcake. Berhubung adonannya cukup banyak dan loyang cupcake tidak memberikan bentuk talam yang otentik, sebagian lagi tetap saya kukus dengan cucing keramat tadi T_T. Kalaupun gagal lagi, ya sudah lah... toh untuk dimakan sendiri. Benar saja, ada lagi yang nempel.

Eniweeei... berikut resepnya:
  • 500 gram labu kuning (diadaptasi dari Talam Labu Kuning, diganti dengan ubi dengan jumlah yang sama)
  • 300 ml santang dengan kekentalan sedang matang (saya menggunakan santan kental instan 200 ml yang dicairkan sampai 300 ml. Kemudian direbus sampai berbuih kecil saja)
  • 1/2 sdt garam
  • 150 gr tepung sagu/tapioka (saya pakai campuran keduanya)
  • 175 gr gula pasir (sudah cukup manis - sempat ditambahkan air dan menurut saya manisnya masih pas)
  • 1/2 sdt vanili bubuk (soal wangi, vanila susu L'arome juara deh pokoknya)
Lapisan Putih:
  • 400 ml santan kental matang (saya menggunakan santan kental 200 ml dan 65 ml yang dicairkan sampai 400 ml)
  • 1/2 sdt garam
  • 60 gram tepung beras
  • 40 gram tepung sagu (karena saya lihat encer sekali, maka ditambahkan tepung sagu 1 sdm)
  • 2 sdm gula pasir (kalau mau lapisan gula merah bisa diganti dengan gula merah yang disisir, dilarutkan dengan sebagian air untuk melarutkan santan, lalu disaring).
  • 1/4 sdt vanili bubuk.
Cara Membuat:
  1. Blender ubi yang sudah dikukus dengan setengah bagian santan hingga benar-benar halus.
  2. Tuang ke dalam wadah dan campur dengan tepung sagu, garam, gula pasir, dan vanili bubuk. Aduk rata dengan menggunakan spatula. Masukkan sisa santan dan aduk rata hingga adonan licin. Nah, ini dia bagian yang membingungkan buat saya... Setelah selesai adonannya kental sekali. Lalu saya ingat ubinya memang tidak persis 500 gram, melainkan lebih sedikit karena saya malas memisahkannya. Akhirnya saya tambahkan air ke adonan perlahan-lahan. Kalau ditotal mungkin ada sekitar 150 ml.
  3. Untuk adonan kuning saya tambahkan 10 tetes pewarna kuning supaya warnanya terlihat lebih cerah. Kalau pakai ubi ungu warnanya pasti cantik banget :)
  4. Sebagian adonan saya pisahkan untuk diberikan pasta pandan. Nah, di adonan pandan ini saya coba bereksperimen lagi dengan menambahkan lebih banyak air. Kalau ditotal mungkin sekitar 250 ml. Hasil akhirnya menurut saya lebih pas adonan yang pertama. Adonan kedua juga jadi kue talam, tapi teksturnya terlalu lembek (menurut selera saya).
  5. Tuang adonan ke cetakan yang telah dioles minyak sebanyak 3/4 cetakan (menurut saya lebih baik kedikitan daripada kebanyakan). Oia, karena adonannya kental sekali, karena takut nggak rapih, akhirnya saya menuang adonan dengan menggunakan plastik segitiga. Ketuk cetakan sebelum dikukus agar permukaannya rata.
  6. Lapisan putih: campur semua bahan dan aduk rata.
  7. Kukus 10 menit, kemudian tuang lapisan putih. Masak kembali hingga matang (kurang lebih total mengukus selama 40 menit dengan api sedang)
Tips dari saya, setelah diaduk lapisan putih mungkin akan berbuih (apalagi kalau pakai hand whisk). Jadi sebaiknya disaring terlebih dahulu agar buihnya hilang, sehingga terlihat mulus setelah matang.

Hasilnya? Karena saya pencinta Kue Talam, maka enak nggak enak saya langsung habis 5 buah, hahaha. Enak laaah... *resepnya Mbak Ricke gitu loh...*. Memang agak membingungkan karena saya belum pernah melihat adonan kue talam sebelumnya. Bingung karena adonannya kok kental sekali... Di blog Mbak Ricke adonannya tampak lebih cair dan licin, tapi bisa jadi itu karena memakai labu kuning yang lebih lunak dari segi tekstur.

Nah, untuk penggemar kue talam, ayooo dibikin!! Setelah ini saya berencana mencoba resep Kue Talam tanpa umbi dari Mbak Mache yang resepnya saya dapat di Group FB NCC. Tentunya sebelum itu saya harus membeli cucing yang foodgrade dulu...

Selamat menikmati :)



No comments:

Post a Comment